hufa
Bayangkan seorang anak yang pulang sekolah dengan wajah lesu, tetapi tidak ada yang bertanya bagaimana harinya. Makan malam disiapkan sendiri, dan tidak ada pelukan sebelum tidur. Inilah gambaran nyata dari pola asuh neglectful, di mana kebutuhan emosional dan fisik anak sering kali diabaikan oleh orang tua.
Pola asuh ini tidak selalu terjadi karena niat buruk. Orang tua mungkin merasa kewalahan dengan pekerjaan atau tekanan hidup, sehingga perhatian kepada anak menjadi berkurang.
Namun, efek dari pola asuh ini bisa sangat mendalam, mempengaruhi perkembangan emosional dan mental anak dalam jangka panjang. Lalu, sebenarnya seperti apa pola asuh neglectful itu? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Pola asuh neglectful atau sering disebut juga sebagai pola asuh acuh, merupakan gaya pengasuhan di mana orang tua kurang terlibat dalam kehidupan anak. Orang tua dengan gaya ini cenderung tidak memberikan respons yang memadai terhadap kebutuhan emosional dan fisik anak.
Mereka juga jarang menetapkan aturan atau tuntutan yang jelas dalam pengasuhan. Sikap ini membuat anak merasa diabaikan dan kurang mendapatkan perhatian yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam kondisi ini, orang tua sering kali terlihat tidak peduli terhadap perkembangan dan kesejahteraan anak mereka.
Neglectful parenting memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari gaya parenting lainnya. Mari kita lihat beberapa tanda yang bisa Anda kenali dari neglectful parenting:
Anak yang dibesarkan dengan neglectful parenting sering merasa sendirian. Orang tua jarang menanyakan perasaan anak atau memberikan dukungan emosional saat anak menghadapi masalah.
Kurangnya perhatian ini bisa membuat anak merasa tidak dicintai atau tidak berharga. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kepercayaan diri dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial.
Orang tua yang menerapkan neglectful parenting cenderung tidak menetapkan aturan atau batasan yang jelas untuk anak. Mereka membiarkan anak membuat keputusan sendiri tanpa bimbingan yang memadai.
Ketidakjelasan ini bisa membuat anak bingung dan sulit memahami mana yang benar dan salah. Akibatnya, anak mungkin menjadi kurang disiplin dan mudah terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.
Baca juga: Macam-macam Pola Asuh, Moms and Dad Harus Tahu!
Anak yang dibesarkan dengan neglectful parenting sering menghadiri acara sekolah atau kegiatan lain tanpa kehadiran orang tua. Orang tua mungkin tidak tahu siapa teman-teman anaknya atau bagaimana prestasi akademik anak di sekolah.
Minimnya keterlibatan ini bisa membuat anak merasa diabaikan dan kurang mendapatkan dukungan moral yang mereka butuhkan untuk berkembang dengan baik.
Ketika anak mengungkapkan kebutuhannya, orang tua yang menerapkan neglectful parenting sering kali tidak memberikan respons yang memadai. Mereka mungkin mengabaikan permintaan anak atau menanggapinya dengan sikap dingin.
Ini dapat membuat anak merasa tidak penting dan kehilangan kepercayaan terhadap orang tua. Lama-kelamaan, anak mungkin enggan untuk berbagi perasaan atau masalahnya.
Selain kebutuhan emosional, kebutuhan fisik anak juga sering terabaikan. Orang tua mungkin tidak memperhatikan kebutuhan dasar anak seperti makanan, pakaian, atau perawatan kesehatan.
Ketidakpedulian ini bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan perkembangan anak. Anak mungkin menjadi lebih rentan terhadap penyakit atau mengalami gangguan pertumbuhan.
Setelah memahami ciri-ciri neglectful parenting, penting bagi orang tua untuk menyadari dampaknya terhadap perkembangan anak. Pola asuh ini bisa mempengaruhi banyak aspek kehidupan anak di masa depan.
Neglectful parenting tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan anak saat ini, tetapi juga membawa dampak jangka panjang. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang perhatian seringkali menghadapi berbagai tantangan psikologis dan sosial. Berikut adalah beberapa dampak utama dari neglectful parenting:
Pola asuh neglectful bisa berdampak serius pada perkembangan anak, baik secara fisik maupun emosional. Orang tua yang kurang terlibat dalam kehidupan anak berisiko menyebabkan masalah mental, sosial, dan akademik pada anak.
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengasuh anak, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Memberikan perhatian yang cukup dan menciptakan lingkungan yang hangat adalah kunci untuk membangun anak yang sehat dan bahagia.
Jangan biarkan anak tumbuh tanpa perhatian, mulailah memberikan kasih sayang dan dukungan sejak dini!
Referensi:
https://hallobumil.com/pasca-kehamilan/pola-asuh-neglectful
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-jenis-pola-asuh-orang-tua